Oleh
: Presli Panusunan Simanjuntak
Keberhasilan
dalam mencapai persetujuan dalam agenda besar Paris Agreement yang berisi pernyataan komitmen negara pihak
melalui kerangka konvensi PBB tentang perubahaan iklim menjadi lembaran baru dalam perjalanan sejarah
negosiasi perubahan iklim. Persetujuan ini menghasilkan kesepakatan menurunkan emisi gas rumah kaca (mitigasi)
pada tahun 2030 sebesar 29% dengan kemampuan sendiri dan sampai dengan 41% bila
dengan dukungan internasional. Titik komitmen ini tentu tak lepas dari
campur tangan aksi dan peran pemuda serta aktivis iklim. Namun, semangat aksi
dan gelora peran yang ditancapkan oleh pemuda tak boleh padam sampai disini.
Kedepannya, Pemuda akan memikul beban berat dipundaknya serta akan menguras
semangat pemikirannya untuk meralisasikan dan mengawal hasil komitmen yang
telah disepakati bersama ini.
Perubahaan
iklim kini menjadi komoditi yang akan selalu kita “komsumsi” saat ini.
Peningkatan suhu, pergeseran musim, polusi yang semakin akut, bencana
hidrometeorologis (banjir, longsor,kekeringan) karena pola hujan tak menentu
menjadi alasan kuat kita untuk selalu membicarakan tentang perubahaan
iklim. Menurut data IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)
suhu rata-rata global menujukan peningkatan signifikan mencapai 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama
seratus tahun terakhir. Peningkatan suhu yang menjadi salah satu latar belakang
berubahnya iklim kita menjadi sub komoditi penting yang harus selalu kita
kampanyekan.
Keberanian Pemuda, Syarat Kampanye Perubahaan
Iklim
Perubahaan
iklim di Indonesia secara khusus telah memberikan dampak serius serta
mengganggu stabilitas terhadap berbagai sektor seperti kesehatan, pertanian dan
perekonomian. Saat ini, Indonesia menjadi rumah bagi 63,36 juta jiwa pemuda
berusia 16 tahun-30 tahun (Data BPS,2017) atau dengan kata lain ¼ jumlah
manusia di Indonesia. Gelora semangat dan sumbangsih pemikiran pemuda Indonesia
sangat diharapkan dan akan menjadi garda terdepan sebagai penjaga “rumah”
Indonesia dari ancaman-ancaman perubahaan iklim yang semakin hari semakin
menyerang.
Keberanian
dan kepemimpinan pemuda merupakan kunci dalam mengubah arah kebijakan
pembangunan berbasis iklim di Indonesia serta menjadi syarat mutlak untuk
mengkampanyekan gerakan perubahaan iklim. Seluruh pemuda Indonesia diharapkan
terlibat aktif dalam gerakan peduli perubahaan iklim dimulai dari diri sendiri.
Setalah itu, Pemuda harus berani mengajak adik-adik dan orangtua untuk
mengeloran semangat peduli perubahaan iklim.
Pemuda Harus Keluar Dari “Circle” Penyebab Perubahaan Iklim
Untuk berani mengkampanyekan
perubahaan iklim, pemuda dituntut untuk menjadi agent of change dan keluar dari “circle” penyebab perubahaan iklim.
Saat ini pemuda Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbesar gas karbon
monoksida (CO) dari emisi kendaraan bermotor yang sering digunakan pemuda.
Membuang kertas sembarang yang sering dilakukan pemuda berusia sekolah hingga
perguruan tinggi juga dapat menyebabkan pohon-pohon di hutan dipaksa untuk melayani
kebutuhan kertas yang kita gunakan. Penggunaan listrik dan air yang berlebihan
juga menjadi aspek dalam penyebab perubahaan iklim karena saat ini penggunaan
listrik dan air Indonesia menggunakan energi dan energy tersebut tentu
menghasilkan emisi yang tak baik untuk kesehatan iklim kita.
Pemuda Indonesia harus menyadari
pentingnya peduli dengan iklim dan gejala perubahaannya. Pemuda Indonesia harus
keluar dari zona nyaman dan berani meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat
merusak kesehatan iklim kita. Dengan mengaplikasikan hidup dengan
meminimalisasi emisi tentu kita dapat menjadi tameng dalam perlawanan bangsa
ini menghadapi perubahaan iklim.
Upaya Mitigasi Perubahaan Iklim,
Pemuda dituntut Kreatif
Serangkain
upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, maupun
bentuk penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana harus menjadi
pedoman primer masyarakat Indonesia khususnya pemuda dalam menghadapi
perubahaan iklim. Pemuda dituntut memiliki kreatifitas dalam melakukan upaya
mitigasi dan adaptasi untuk tetap selaras dengan perubahaan iklim.
Pemuda-pemuda yang masih kategori pelajar dan mahasiswa bisa membuat organisasi
pemuda pecinta lingkungan atau semacamnya dilingkungan sekolah, tempat tinggal
atau universitasnya. Melakukan daur ulang sampah menjadi suatu yang berguna,
ikut serta dan menjadi kreator kebersihan dan kesehatan lingkungan, ikut serta
mengkapanyekan kepedulian terhadap iklim lewat sosial media adalah beberapa
langkah strategis yang mungkin bisa dilakukan pemuda Indonesia untuk menjadi
pondasi kampanye iklim Indonesia.
Pemuda Indonesia adalah generasi
penerus bangsa dan negara yang besar adalah negara yang menghargai
lingkungannya untuk tetap menjadi besar. Pemuda harus kreatif dalam memainkan
peran sebagai garda terdepan pelindung bangsa dari ancaman dan dampak
perubahaan iklim yang dapat menghancurkan cita-cita bangsa.Pemuda harus
bergerak dan ikut serta mengkapanyekan perubahaan iklim dimana dan kapanpun.
PEMUDA INDONESIA CINTA INDONESIA, PEMUDA INDONESIA SUARAKAN PERUBAHAAN IKLIM!!