Oleh : Presli Panusunan Simanjutak
(Taruna Sekolah Tinggi Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika)
(member of Indonesia Youth team For Climate Change 2015)
(member of Indonesia Youth team For Climate Change 2015)
Kota Bandung yang terkenal dengan kesejukan kini mengalami kenaikan suhu
yang cukup signifikan. Jika pada tahun 90-an kita masih dapat merasakan betapa
sejuk dan dinginnya kota Bandung akan tetapi memasuki tahun 2000-an ini,
terjadi peningkatan suhu yang cukup signifikan di Kota Bandung .
“Kondisi Suhu Kota Bandung terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan,
jika suhu rata-rata kota Bandung tahun 90-an berkisar 20-23 derajat celcius, maka ditahun
2000-an, Kota Bandung sudah mencapai 24-25 derajat celcius, peningkatan suhu sekitar
0,06-0,07 setiap tahunnya” kata Ani Nuryani (Staff Sub Bidang Iklim Stasiun
BMKG Bandung)
Suhu rata-rata Bandung ,sumber: BMKG |
Kendaraan di Bandung Meningkat
Jumlah Kendaraan
Bermotor di Jawa Barat khusunya Bandung mengalami peningkatan yang cukup
drastis dan menjadikan kota Jawa Barat masuk 5 besar pengguna Kendaraan
Bermotor terbanyak di Indonesia.Untuk Bandung sendiri saat ini, setidaknya ada 1,25 juta kendaraan bermotor
di Kota Bandung. Dari jumlah tersebut sekitar 94% nya adalah kendaraan pribadi (sumber
BPS Bandung tahun 2014)
Pengguna Kendaraan
bermotor di Bandung umumnya dari kalngan muda seperti pelajar dan mahasiswa.
Bandung yang notabene merupakan kawasan pendidikan ,banyak perguruan tinggi dan
sekolah- sekolah di ibukota Jawa Barat ini. Citra, Siswa di salah satu SMA di
Bandung mengatakan “Dulu kendaraan gak sebanyak ini, tapi sekarang
udah banyak. Di SMA saya hampir setangeh pelajarnya pengguna sepeda motor”
Meningkatnya Jumlah Kendaraan bermotor di
Kota Bandnug diyakini sebagai salah satu faktor penyebab semakin panasnya kota
Bandung selain gas buangan pabrik dan berkurangnya lahan hijau.
Menurut Ani Nuryani sendiri, Pengendapan partikel yang berasal dari kendaraan
bermotor maupun debu-debu mengakibatkan udara di Kota Bandung menjadi panas. Lebih
lanjut dikatakan, pada malam hari partikel-partikel tersebut mengendap di bawah
cekungan Bandung. Sedangkan pada siang hari, partikel tersebut menguap tetapi
tidak seluruhnya terangkat.
Sedangkan penyebab
lainnya, karena angin yang bertiup diatas Kota Bandung tidak kencang. Hal ini
mengakibatkan jumlah partikel menumpuk (seperti sisa emisi gas CO2 dari
Kendaraan bermotor) dan berputar-putar diatas udara Kota Bandung. Pada siang
hari partikel yang ada bertambah banyak. Sedangkan kondisi angin yang bergerak
perlahan membuat partikel tersebut terjebak. Selanjut. Karenanya, udara di Kota
Bandung akan terasa lebih panas sebab partikelnya tidak menguap terbawa angin.
Dirasakan Warga
Kenaikan Suhu Kota
Bandung sendiri dirasakan dan berdampak langsung ke warga Bandung. “Kalau dulu
Bandung siang hari dingin, tetapi semakin banyaknya sampah dan kendaraan di
Bandung ini, semakin panas pula suhunya, kata Suyadi, Pengendara Gojek daerah
Bandung.
Dampak dari kenaikan
suhu dan kenaikan CO2 ini sendiri berdampak bagi aktivitas dan ekonomi kota
Bandung, dengan kondisi ini jumlah turis baik lokal maupun mancanegara yang
ingin berwisata ke bandung berkurang, penyakit juga akan sering bermunculan.
Kenaikan Suhu dan CO2
sendiri akan mengakibatkan Pemanasan Global yang merupakan faktor utama
penyebab dari Perubahaan Iklim. Perubahaan Iklim memang sudah banyak dirasakan
dan diketahui oleh warga Bandung akan tetapi kesadaran dan partisipasinya makin
rendah. Ini dibuktikan dengan semakin membludaknya kendaraan bermotor dan pembangunan
perumahaan atau bangunan yang tidak berbasis lingkungan semakin meningkat.
Pembuatan “Parkir Inap”
Kendaraan yang ada di
Bandung, penggunanya bukan hanya masyarakat Kota Bandung akan tetapi juga
masyakat dari luar kota Bandung yang ingin menikmati libur atau weekend di
Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung ada baiknya membaut kebijakan tentang
pengadaan Parkir Inap di beberapa pintu masuk daerah Bandung,
ini dimaksudkan agar wisatawan dari luar kota Bandung yang menggunakan
kendaraan bermotor agar memarkirkan kendaraannya di pintu- pintu masuk menuju
Kota Bandung dan menggunakan Bus yang terintegrasi untuk melakukan wisata atau
perjalanan di Kota Bandung.
Tentu saja, Pembuatan
“Parkir Inap” ini memang harus mempertimbangkan aspek lainnya seperti pembuatan
Bus yang Terintegrasi ke beberapa daerah di Bandung yang sering dikunjungi
wisatawan. Sehingga Kendaraan di Kota Bandung tidak membludak apalagi
saat weekend.
Kebijakan Penggunaan Kendaraan Bermotor
Peningkatkan
penggunaan kendaraan bermotor di Bandung harus dihadang oleh sebuah Kebijakan.
Saat ini, penggunaan kendaraan bermotor bukan hanya di kalangan orang kaya
saja, semakin murahnya harga motor dan mobil membuat masyarakat golongan
sederhana kebawah sudah mampu memiliki kendaraan yang di katakan “wah”.
Pemerintah juga harus
membuat kebijakan tentang pengurangan kendaraan bermotor, ini dapat dilakukan
dengan menindak tegas pengguna kendaraan yang tidak mempunyai SIM atau STNK,
meningkatkan harga Pajak kendaraan bermotor dan pemusnahaan kendaraan “bodong”
ini dapat mengurangi kendaraan bermotor di Indonesia khususnya Bandung akan
tetapi Pemerintah juga harus mengimbanginya dengan menyediakan Layanan angkutan
massal yang memadai dan nyaman.
Kesadaraan Kita
Selain Pemerintah, kita
juga harus sadar diri terhadap perubahaan iklim dan kenaikan suhu yang terjadi
dikarenakan kendaraan bermotor, Ada baiknya menggunakan angkutan massal jika
berpergian atau menggunakan sepeda dalam melakukan perjalanan yang realif
dekat.
Jadi,
dengan Kesadaran dan Kemauan serta Kebijakan Pemerintah yang pro lingkungan
setidaknya akan mengurangi peningkatan suhu dan menekan laju perubahaan Iklim
0 komentar:
Posting Komentar